Ekspedisi Catur Lanang
Kali ini perjalanan kami tujuannya adalah Gunung Raung Puncak Sejati Via Kalibaru. beranggotakan 1 Tim, 4 orang. Perjalanan kami di mulai dari Jakarta tanggal 10 Agustus 2013. Tujuan pertama kami yaitu ke Surabaya dan singgah ke Sekret Mapala PATAGA, Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG).
Kami semua tiba di Basecamp tanggal 11 Agustus 2013, dan Rencana memulai pendakian esok harinya. Perjalanan kami di Gunung Raung dari tanggal 12-15 Agustus 2013. Inilah data-data yang kami berhasil kumpulkan dan abadikan untuk dijadikan sumber untuk pendakian sobat sekalian.
Basecamp (Rumah Pak Soeto) – Pos 1
Kali ini perjalanan kami tujuannya adalah Gunung Raung Puncak Sejati Via Kalibaru. beranggotakan 1 Tim, 4 orang. Perjalanan kami di mulai dari Jakarta tanggal 10 Agustus 2013. Tujuan pertama kami yaitu ke Surabaya dan singgah ke Sekret Mapala PATAGA, Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG).
Sekret PATAGA UNTAG |
Kami semua tiba di Basecamp tanggal 11 Agustus 2013, dan Rencana memulai pendakian esok harinya. Perjalanan kami di Gunung Raung dari tanggal 12-15 Agustus 2013. Inilah data-data yang kami berhasil kumpulkan dan abadikan untuk dijadikan sumber untuk pendakian sobat sekalian.
Puncak Raung Sejati 3.344 Mdpl |
Basecamp (Rumah Pak Soeto) – Pos 1
Basecamp Rumah Pak Soeto |
Ketinggian Pos 1: 980 Mdpl
Pos 1 – Camp 2 (Pos 2)
Perjalanan dimulai menyusuri jalur
setapak area perkebunan kopi, hingga batas pintu hutan. Jalur landai hingga
Camp 2. Melewati 3 area penebangan liar. Sebaiknya pendakian menggunakan tangan
panjang dan gaiter karena banyak semak-semak
duri. Banyak terdapat tampungan air dari botol air mineral di area camp.
Waktu tempuh dari Pos 1 ke Camp 2 yaitu 3 ½ jam. Kapasitas bisa untuk 6 tenda.
Camp 2 (Pos 2) – Camp 3
Perjalanan dilanjutkan mengikuti jalur
setapak yang ada didepan camp 2. Jalur belum begitu terjal. Di sepanjang jalur,
ditumbuhi pohon-pohon berduri. Waktu tempuh dari Camp 2 ke Camp 3 yaitu 1 jam
10 menit. Kapasitas bisa untuk 2 tenda.
Ketinggian Camp 3: 1.666 Mdpl
Camp 3 – Camp 4
Jalur yang ditempuh hampir sama dengan
jalur sebelumnya. Melewati semak duri, dan pinusan. Waktu tempuh dari Camp 3 ke
Camp 4 yaitu 1 ½ jam. Kapasitas bisa untuk 2 tenda, namun kontur agak miring.
Ketinggian Camp 4: 1.855 Mdpl
Camp 4 – Camp 5
Jalur mulai menanjak, semak-semak duri
semakin banyak. Waktu tempuh dari Camp 4 ke Camp 5 yaitu 1 jam 5 menit.
Kapasitas bisa untuk 1 tenda, dengan kontur tanah yang miring.
Ketinggian Camp 5: 2.115 Mdpl
Camp 5 – Camp 6 (Pos 3)
Jalur makin terjal dari perjalanan
sebelumnya. Waktu tempuh dari Camp 5 ke Camp 6 yaitu 50 menit. Kapasitas bisa
untuk 2 tenda.
Camp 6 (Pos 3) – Camp 7
Jalur yang dilalui cukup terjal,
menuju puncak punggungan. Pemandangan terbuka, sudah mulai ditumbuhi Edelweiss.
Disebelah barat terlihat Gunung Semeru. Jika malam hari banyak tikus hutan di
area camp. Waktu tempuh dari Camp 6 ke Camp 7 yaitu 1 ½ jam. Kapasitas bisa
untuk 3 tenda.
Ketinggian Camp 7: 2.541 Mdpl
Camp 7 – Camp 8
Dimulai dari jalur setapak, mengikuti
punggungan hingga puncak punggungan. Berpindah punggungan kearah kanan, lalu
melipir punggungan dan jalur tipis. Waktu tempuh dari Camp 7 ke Camp 8 yaitu 1
jam 10 menit (tanpa beban/carrier, hanya alat panjat. Karena tim kami memulai
summit dari Camp 7). Kapasitas bisa untuk 2 tenda, dengan kondisi tanah miring.
Ketinggian Camp 8: 2.876 Mdpl
Camp 8 – Camp 9 (Pos 4)
Jalur semakin menanjak, di posisi Camp
9 pemandangan mulai terbuka. Waktu tempuh dari Camp 8 ke Camp 9 yaitu 1 jam.
Kapasitas bisa untuk 5 tenda.
Camp 9 (Pos 4) – Puncak Bendera
Jalur yang dilalui terjal hingga ke
batas vegetasi. Dipuncak kita bisa Orientasi Medan, mengenai jalur yang akan
dilalui untuk ke Puncak Sejati. Waktu tempuh dari Camp 9 ke Puncak Bendera
yaitu 20 menit.
Melewati jalur gigiran tebing hingga
ke tempat pemanjatan pertama (dibawah puncak 17). Jalur pemanjatan pertama
hanya ada 2 hanger, namun hanya sisa 1 yang terpasang. Tinggi permukaan yang
dipanjat 3 meter. Dilanjutkan berjalan ke atas hingga ke tempat pemanjatan
kedua (Dibawah persis puncak 17). Di jalur pemanjatan kedua yang menuju Puncak
17 tidak ada hanger sama sekali. Permukaan yang dipanjat 4-5 meter. Harus
sangat berhati-hati. Hanger hanya ada di Puncak 17, untuk Anchor. Perlu
diketahui, hanger disini berupa pasak besi yang berlubang.
Pemanjatan Pertama |
Pemanjatan Kedua |
Puncak 17 – Puncak Tusuk Gigi – Puncak Sejati
Melewati Igir-igir |
Rapelling dari Igir-igir |
Dipuncak 17, dilanjutkan berjalan kearah sisi puncak, memasang anchor di hanger paling ujung. Untuk lebih aman, Tim kami menggunakan Kernmantle sepanjang 50 meter untuk moving together menuruni Puncak 17, yang dilanjutkan melewati “Igir-igir Shirotol Mustaqim”. Setelah selesai melewati itu, dilanjutkan dengan Rapelling lagi, menggunakan Kernmantle 25 meter. Semua Kernmantle di tinggal, untuk naik kembali menggunakan Jummar.
Jummaring ke Puncak 17 |
Perjalanan dilanjutkan dengan menaiki
Puncak Tusuk Gigi dan di lanjutkan ke Puncak Sejati tanpa menggunakan alat
panjat (Free Climb).
Transportasi
Free Climb Puncak Tusuk Gigi |
Puncak Tusuk Gigi |
Transportasi
Pergi:
Kereta Gayabaru Malam St. Kota
(Jakarta) – St. Gubeng (Surabaya) Rp. 110.000
Kereta Sri Tanjung St. Gubeng
(Surabaya) – St. Kalibaru (Banyuwangi) Rp. 90.000
Ojek St. Kalibaru (Banyuwangi) –
Basecamp (Rumah Pak Soeto) Rp. 20.000
Ojek Basecamp (Rumah Pak Soeto) – Pos
1 Rp. 25.000
Pulang:
Ojek Pos 1 – Basecamp (Rumah Pak
Soeto) Rp. 30.000
Ojek Basecamp (Rumah Pak Soeto) –
Jalan raya Kalibaru Rp. 15.000
Bus Kalibaru – Terminal Jember Rp.
12.000
Bus Terminal Jember – Terminal Bungur
Asih (Surabaya) Rp. 45.000
Bus
Terminal Bungur Asih (Surabaya) – Terminal Pulo Gadung (Jakarta) Rp. 330.000
Alat Panjat yang digunakan 1 Tim
Kernmantle statis 50 meter dan 25
meter
Jummar 1
Figure of Eight (FOE) 4
Harness 4
Autostop 1
Carabiner Snap 8 buah
Carabiner Screw 18 buah
Sling
Kernmantle 2 buah, Sling Prussik 8 buah, Sling webbing 5 buah, Sling Runner 5
buah
Catatan: Pendakian 4 hari 3 malam menghabiskan air 30 liter air
Catatan: Pendakian 4 hari 3 malam menghabiskan air 30 liter air
Tidak ada komentar:
Posting Komentar