Perjalanan kami kali ini,
tujuannya adalah Gunung Sumbing yang berketinggian 3.371 Mdpl, yang berada di
wilayah Desa Garung, Kabupaten Wonosobo. Kami 1 tim beranggotakan empat orang, yaitu
Bimo, Inang, Lancip, dan Cabul. Kami semua merupakan teman-teman dirumah. Kami
berencana melakukan pendakian untuk merayakan tahun baru di puncak gunung. Dan
kami pun segera membuat manajemen perjalanannya dan mempersiapkan segala
sesuatu yang berhubungan dengan pendakian.
Sabtu, 29 Desember 2012
Pada hari keberangkatan, Sabtu,
29 Desember 2012, Sebelum berangkat kami berpamitan dengan keluarga dan tidak
lupa untuk berdoa. Kami berangkat dari rumah Inang pukul 16.30 menuju pool bus
di Mampang. Sebelumnya kami telah membeli tiket bus Sinar Jaya tujuan
Purwokerto dengan harga Rp. 45.000, karena kami kehabisan tiket tujuan
Wonosobo. Kami naik taxi ke Mampang, perjalanan sangat lancar dan kami pun
sampai pukul 16.50 di pool bus Mampang dengan tarif Rp. 30.000. Ternyata
seampainya disana kami masih harus menunggu bus, karena armada bus yang belum
datang, padahal di jadwal keberangkatan bus yang kami akan tumpangi berangkat
pukul 17.00. Sambil menunggu bus datang kami semua berbincang-bincang
membicarakan apa saja yang ada dipikiran. Sampai akhirnya bus datang pukul
17.50. Kami pun segera mencari posisi tempat duduk di paling belakang. Bus pun
segera berangkat. Selama perjalanan kami habiskan untuk mengobrol dan tertawa,
hingga membuat kami semua lelah dan tertidur. Kami terbangun karena merasa
panas dan gerah yang disebabkan kemacetan di jalur Pantura, tepatnya di daerah
Indramayu yang dikarenakan ada pohon besar yang tumbang. Setelah menunggu lama,
kami pun sampai di Rest Area di daerah Indramayu pukul 23.00 . Kami gunakan
waktu tersebut untuk ke toilet dan mengisi perut yang sudah keroncongan. Perjalanan
pun dilanjutkan, kami tiba di Terminal Purwokerto pukul 05.30.
Minggu, 30 Desember 2012
Sesampainya di Terminal
Purwokerto, kami pun menurunkan barang-barang bawaan dan langsung mencari bus
tujuan Wonosobo. Tak lama kami pun menemukan bus yang dicari, dan kami semua
langsung bernegosiasi dengan kenek bus agar tarif bus dikurangi. Kami pun
setuju dengan tarif yang telah disepakati yaitu Rp. 22.000 perorang dengan
tarif awal Rp. 25.000, lumayan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan. Di
dalam bus kami menikmati pemandangan kota Purwokerto menuju Wonosobo, disebelah
kiri ada Sungai Serayu yang biasanya digunakan untuk Arung Jeram. Tak berapa
lama kami melihat dua buah gunung, Yaa itu adalah Gunung Sindoro dan Gunung
Sumbing! yang berdiri kokoh berhadap-hadapan. Akhirnya setelah beberapa lama
kami tiba di Terminal Wonosobo pukul 07.40.
Suasana Terminal Wonosobo |
Langsung saja, saat turun bus kami
disambut kenek yang menawarkan jasa busnya untuk menuju Desa Garung, kami pun
segera naik busnya dan kenek itu membantu menyusun barang bawaan kami. Untuk
menuju Desa Garung kami membayar dengan tarif Rp. 6.000 perorang. Di dalam bus
kami tetap melihat keluar, karena pemandangan yang semakin indah. Kedua gunung
itu makin terlihat besar, dan kontur-kontur nya makin terlihat jelas. Karena
asik melihat pemandangan, kami pun terbawa oleh bus sampai ke Gapura Gunung
Sindoro. Akhirnya kami turun dan berjalan kaki menuju Desa Garung. Sebelum
melanjutkan perjalanan ke Basecamp Gunung Sumbing, kami melengkapkan bahan
konsumsi dan belanja di Pasar Reco. Setelah selesai berbelanja kami pun
melanjutkan perjalanan menuju Basecamp dan menyempatkan foto-foto untuk
melengkapi dokumentasi. Pukul 09.00 kami sampai di Basecamp setelah berjalan
kaki kurang lebih 10 menit dari Gapura Desa Garung.
Setelah di dalam Basecamp
sebagian dari kami melakukan registrasi pendakian, kami membayar Rp. 4.000
perorang dan wajib membeli fotocopy jalur pendakian Gunung Sumbing seharga Rp. 3.000. Selama
registrasi kami menanyakan kondisi serta iklim dan medan di gunung tersebut.
Untuk melepas lelah selama perjalanan dari Jakarta menuju Wonosobo, kami
menggunakan waktu beberapa lama untuk beristirahat karena di luar Basecamp
hujan juga turun. Perut kami terasa lapar, kami pun memesan makanan, berbeda dengan
Basecamp digunung lain, disini memesan makanan sangat lama, karena tidak ada
makanan jadi, nasi harus dimasak terlebih dahulu. Sambil menunggu makanan, kami
menegur sapa dan berbincang dengan pendaki-pendaki lain yang ada di Basecamp
dan mengeluarkan Trangia untuk memasak air untuk membuat teh dan kopi. Setelah
lama menunggu, pesanan kami datang, kami langsung menyantap dengan lahap.
Waktu menunjukkan pukul 11.30,
kami pun melakukan packing ulang, untuk memulai pendakian. Tujuan kami adalah
Pos 2 (Gatakan), kami semua berencana bermalam disana. Pendakian pun kami mulai
pukul 12.20, setelah hujan berhenti. Kami semua berdoa dengan khusuk.
Perjalanan dimulai melewati perkampungan desa, setelah bertemu dengan pertigaan
kami ke kanan, karena kami memilih untuk menggunakan jalur baru. Setelah 20
menit berjalan kami bertemu dengan pertigaan kedua yang ada masjid, inilah
pertigaan antara jalur lama ke kiri dan jalur baru ke kanan. Sekali lagi kami
belok ke kanan, sampai akhirnya kami melewati rumah warga terakhir dan memasuki
hutan bambu. Tak lama kemudian kami menemukan ladang penduduk, jalur pun masih
landai hingga ladang terakhir. Setelah ladang berakhir, kami menemukan sungai
yang memotong jalur yang disebelah kanannya ada sebuah air terjun kecil. Kami
gunakan waktu sebentar untuk berfoto-foto.
Kami melanjutkan perjalanan dengan
memotong sungai, berpindah punggungan sampai akhirnya kami tiba di Pintu Hutan
(Bosweisen) pukul 14.20.
Perjalanan dilanjutkan menuju pos
1 (Kedung), dari pintu hutan menuju pos 1 perjalanan belum begitu terjal. Kami
tiba pukul 14.45 di Pos 1. Kami beristirahat sebentar, perjalanan dilanjutkan
menuju Pos 2. Jalur sudah terasa menanjak, setelah beberapa lama akhirnya kami
tiba di pos 2 (Gatakan) Pukul 16.30. Kami pun langsung membuat shelter dari
flysheet dan mendirikan dome. Pukul 17.30 kami masak untuk makan malam. Kami
beristirahat pukul 23.00 untuk melanjutkan perjalanan esok pagi.
Disekitar ladang penduduk |
Sungai sebelum pintu hutan |
Pos 1 Kendeng |
Jalur Pos 1 - Pos 2 |
Pos 2 Gatakan |
Senin, 31 Desember 2012
Kami bangun pukul 06.00, dilanjutkan
masak dan sarapan hingga pukul 08.00. Perjalanan menuju puncak Gunung Sumbing
di mulai pukul 09.00. Semua peralatan kami tinggal di Pos 2, kami ke puncak
hanya membawa barang-barang yang diperlukan dan konsumsi.
Perjalanan
dilanjutkan ke Pestan, ternyata perjalanan tidak semulus seperti yang diperkirakan.
Salah satu rekan kami, Lancip tidak bisa meneruskan perjalanan. Akhirnya kami
bertiga yang meneruskan perjalanan hingga ke Pestan. Kami tiba di Pestan pukul
12.00. Setelah break sebentar, kami meneruskan perjalanan menuju Puncak. Jalur
semakin terjal, Shelter-shelter pun kami lewati, Pasar Watu, Watu Kotak, Tanah
Putih. Kami melakukan makan siang di Tanah Putih untuk mengisi tenaga. Lalu
kami melanjutkan menuju puncak. Akhirnya Kami tiba di puncak buntu pukul 15.30.
Di puncak kami hanya sebentar, pukul 16.00 kami meninggalkan puncak, untuk
kembali ke Pos 2.
Puncak Buntu |
Sebelum tiba di Pos 2 kami dihujani serta badai tepatnya saat
mendekati Pestan. Kami sampai di Pos 2 pukul 18.10. Setelah beristirahat dan
bersih-bersih, kami lanjutkan dengan masak dan makan malam.
Kami merayakan
Tahun Baru di Pos 2 dengan pendaki-pendaki lain yang ada disana. Bunyi Petasan
dan kembang api meramaikan Gunung Sumbing. Akhirnya kami tertidur pukul 01.00.
Selasa, 01 Januari 2013
kami dengan 2 sahabat jogja |
Kami terbangun di tahun yang baru
pukul 07.00. Karena hujan yang baru berhenti pukul 13.45, kami pun baru
meninggalkan pos 2 pukul 13.45. Kami pun sampai di Basecamp dengan selamat
pukul 17.30. Kami menginap semalam lagi di Basecamp sebelum pulang ke Jakarta.
Waktu kami gunakan untuk berbincang-bincang dengan sahabat baru kami yang
berasal dari jogja. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 23.00, dan sahabat baru
kami meninggalkan kami karena mereka harus pulang ke Jogja. Kami pun langsung
istirahat karena besok harus bangun pagi untuk kembali ke Jakarta.
Rabu, 02 Januari 2013
Pagi hari setelah bangun tidur, kami langsung
packing untuk bersiap-siap kembali ke Jakarta. Kami meninggalkan Basecamp pukul
07.30 menuju jalan raya. Dilanjutkan naik Bus ke terminal Wonosobo dengan tarif
Rp. 6.000. Sesampainya diterminal, kami langsung membeli tiket bus Sinar Jaya
ke Jakarta seharga Rp. 70.000 perorang, yang berangkat pukul 16.00. Selama
menunggu, kami sempatkan berjalan-jalan di sekitar Wonosobo. Kami makan siang
di Warung Budhe di sebelah persis loket bus Sinar Jaya. Makan dengan harga yang
sangat murah. Dan kami diberi oleh-oleh secara Cuma-Cuma 2 kg salak. Sempat juga makan mie ongklok khas Wonosobo yang muka penjualnya unik.
makan di warung bude |
penjual mie ongklok yg lucu |
Setelah
pukul 16.30, kami pun meninggalkan kota Wonosobo, dan sampai di Terminal
Rawamangun pukul 05.30, dan sampai dirumah pukul 06.00.
Gn.Sindoro dari Basecamp |
Rincian Transportasi:
Pergi
* Bus Sinar Jaya (Eko) Jakarta - Purwokerto Rp. 45.000
* Bus Terminal Purwokerto - Terminal Wonosobo Rp. 22.000
* Terminal Wonosobo - Desa Garung (Basecamp) Rp. 6.000
Pulang
* Bus Desa Garung (Basecamp) - Terminal Wonosobo Rp. 6.000
* Bus Sinar Jaya (AC) Terminal Wonosobo - Jakarta Rp. 70.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar