Kamis, 05 Juli 2012

Beberapa jenis teknik pemanjatan


Teknik memanjat merupakan cara agar kita dapat menempatkan tubuh sedemukian rupa sehingga cukup stabil. Stabilitas atau keseimbangan kedudukan badan muncul sebagai hasil hubung antara berat badan dan gaya tumpuan atau pegangan yang ada pada permukaan tebing.
Pada umumnya dinding tebing terdiri dari bermacam cracks dan ledges. Karena bermacamnya kondisi permukaan tebing, maka teknik memanjat dikelompokkan menjadi 3 kategori umum, yaitu:
1.   Face Climbing
Memanjat pada permukaan tebing dimana masih terdapat tonjolan atau rongga yang memadai sebagai pijakan kaki maupun pegangan tangan.

Faca Climbing

2.   Friction / Slab Climbing
Teknik mengandalkan gaya gesekan sebagai gaya penumpu. Ini dilakukan pada permukaan tebing yang tidak terlalu vertikal.

Slab Climbing

3.   Fissure Climbing
Teknik ini memanfaatkan celah yang dipergunakan oleh anggota badan yang seolah-olah berfungsi.
Dan ada beberapa pengembangan dari Fissure Climbing, dikenal teknik-teknik sebagai berikut:
-    Jamming
Teknik memanjat dengan memanfaatkan celah yang tidak begitu lebar.

Jamming Climbing

-    Chimneying
Teknik memanjat pada celah vertikal yang cukup lebar.

Chimneying

-    Bridging
Teknik memanjat pada celah vertikal yang lebih besar.

Bridging Climbing

-    Lay Back
Teknik memanjat pada celah vertikal dengan mempergunakan tangan dan kaki.

Lay back

Ada juga teknik-teknik lain yang sering digunakan dalam pemanjatan tebing, yaitu:
-    Hand Traverse
Teknik memanjat pada tebing dengan gerak menyamping.

Hand traverse

-    Mantelself
Teknik memanjat tonjolan-tonjolan (teras-teras kecil) yang letaknya agak tinggi namun cukup besar dan dapat diandalkan untuk tempat berdiri selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar